Dulu rasa ini tak pernah ada saat
kau tak ada dihatiku.Saat kau hadir pun rasa ini belum
ada dihatiku, seiringnya waktu kau buat aku jatuh cinta dengan sikapmu, rasa
inipun berubah seperti rotasi bangunan ruang yang diputar sebanyak 180°,
entah mengapa kau hiasi aku dengan senyumanmu yang aku kagumi pada awalnya.
Sikapmu yang meyakinkanku akan rasa itu membuat aku mencoba tanpa henti untuk
mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Jauh dan lebih jauh lagi sehingga aku
meninggalkan rasa kesepianku seperti dulu. Aku mulai mempercayaimu seperti aku
mempercayai diriku sendiri, dalam dan lebih dalam lagi karena aku begitu
mencintaimu …
Aku bahagia saat kau berada
disampingku, menatapku, menjagaku dan menemani hari-hariku. Kau ubah duniaku
menjadi lebih indah dari semula. Kau buat aku mengerti bahwa hidup bukanlah
milikku sendiri, tetapi milik semua orang yang merasakan jatuh cinta saat
remaja.
Entah mengapa rasa ini tak pernah
hilang walau terhalang waktu dan usia. Kau selalu meyakiniku bahwa hidup ini adalah
jalan untuk menemukan cinta seperti dirimu, menemui rahmat Allah yang telah
dikirimkan kepadaku melalui dirimu. Aku tak pernah mengira kau adalah cintaku,
cinta pertama yang aku temui saat remaja.
Setiap kali kau hidup dan
menemani hari-hariku, aku yakini bahwa aku telah menemukan nafas baru dalam
hidup ini, ya menemukan motivasi hidup dan semangat baru. Tak pernah aku
pikirkan bahwa kau buat aku mencintaimu lebih jauh dan lebih dalam sedalam hati
ini. Selalu aku yakini bahwa dirimu adalah rumah kecilku untuk aku pulang dan
menceritakan keluh kesahku saat aku bahagia maupun susah. Selalu aku dalami isi
hati ini karena kau katakan padaku bahwa kau mencintaiku tanpa syarat apapun,
kau mencintaiku dengan caramu sendiri.
Sungguh bahagia hati ini saat kau
katakan hidupmu bahagia karenaku. Hingga saat ini tak pernah aku sesali
perasaan apa yang telah ada dan lahir untuk dirimu didalam hatiku walau kini
kau tak lagi bersamaku. Maafkan diriku karena aku selalu berpikir kau akan
menjadi pelabuhan kecil untuk perahu cintaku berlabuh, maafkan diriku karena
aku selalu memintamu mencintaiku lebih dari kau mencintai dirimu sendiri,
maafkanlah diriku karena aku selalu menjadi beban yang tak kau sadari setiap
hari, maafkan aku karena aku tak pernah bisa memanfaatkan waktu-waktu saat
bersamamu menjadi waktu yang paling indah untuk kau kenang, maafkan aku karena
aku selalu memintamu untuk tidak pergi meninggalkan cinta ini untukku. Kini aku
sadar walau kau tak lagi bersamaku kau adalah seseorang yang pertama memberikan
arti cinta dalam setiap tarikan nafasku, kini baru aku ketahui bahwa oksigen
cintamu terbatas untukku dan takkan lagi bisa aku gunakan untuk aku menarik
nafas panjang dan mengalirkan hemoglobin kasih sayangmu kepadaku.
Terimakasih karena dulu kau
pernah mencintaiku, terimakasih karena kau selalu mengajarkanku untuk mengerti
tentang hidup dan mengajarkanku menjadi wanita yang kuat waktu saat bersamamu
ataupun waktu saat tak bersamamu. Tak seharusnya aku marah saat kau ingin
meninggalkan aku, tak seharusnya aku kesal saat kau katakan tak lagi bisa
menjagaku.
Ini bukanlah kata-kata untuk
membuatmu kembali kepadaku, tapi ungkapan kasih sayang yang tak pernah aku
ungkapkan saat bersamamu. Walau kau adalah oksigen bagi hatiku, tapi jangan
khawatir oksigen ini akan aku kembalikan saat aku menemukan seseorang yang
menggantikanmu di hatiku.
Temukanlah seseorang yang lebih
baik yang bisa mendampingi hidupmu dan menjagamu lebih dari dirimu sendiri.