Pages

Minggu, 17 Maret 2013

CINTA #2

Sudah aku yakini bertahun-tahun, berbulan-bulan yang lalu, cinta memang tidak semudah yang kita perkirakan. Kadang cinta itu sulit untuk dikatakan, sulit untuk dirasakan bahwa sulit untuk kita pahami. Cinta begitu sederhana sehingga sulit untuk dipecahkan secara kompleks. Hari ini, 17 Maret 2013 masih sangat jelas aku rasakan, bahwa cinta itu bagaikan putih tidak terlihat apapun, tidak berwujud apapun dan tidak terasa apapun. Cinta itu terkadang seperti hitam, membelenggu satu jiwa dan membutakan kebenaran, membutakan kejujuran, bahkan membutakan keadilan. Ya, cinta itu akan menjadi hitam saat cinta itu tidak dikendalikan atas dasar bagaimana kita akan kembali dengan cinta itu sendiri.

Kali ini, aku rasakan betul cinta itu begitu sederhana. Cinta itu sulit dibutakan asa, namun terkadang seperti asa itu sendiri. Cinta itu adalah titik, bulat dan tidak akan ada akhirnya. Cinta itu bukan logika, melainkan seni terindah didunia, begitu abstrak untuk dikatakan, begitu fana untuk dibayangkan, begitu indah seperti ribuan nilai estetika merasuk pada setiap individu yang merasakannya.

Hari ini aku belajar, belajar mencintai seseorang dengan baik dan akan lebih baik lagi untuk mencintainya. Hari ini aku sadar, menyadari bahwa aku begitu mencintai sosok ini sehingga begitu sulit untuk aku bernafas saat melihatnya menangis karena hal yang dicintainya. Hari ini aku rasakan, merasakan cinta yang tidak akan pernah habis dan akan selalu besar untuknya. Cinta yang tidak berbatas usia, cinta yang tidak berbatas waktu, cinta yang tidak akan berbatas oleh kematian, cinta yang tidak berbatas agama atau apapun itu. Inilah cintaku padamu wahai ayahandaku ..

Begitu sulit oh ayah, begitu sulit aku yakini kejadian hari ini atau kejadian-kejadian sebelum ini yang telah menimpa kita. Menimpa surga kecil kita. Maafkan aku ayah, sering kali aku salahkan sosokmu hanya karena kita tidak seiman. Maafkan aku ayah atas semua yang telah aku lakukan, membebani pundakmu, membuatmu marah akan sikap-sikapku. Maafkan aku ..

Ayah, maafkan aku karena aku baru menyadari bahwa kehilanga sesuatu yang kau cinta adalah cobaan terbesar bagimu. Tapi yakinlah pada anakmu ini oh wahai ayahku, yakinlah bahwa aku selalu mencintaimu walau cinta ini bukan seperti cintamu terhadap sosok yang kau cintai itu. Kami selalu mencintaimu ..

Ayah taukah bahwa kami selalu merindukan sosokmu, sosokmu yang terkadang keras terhadap kami. Tapi kami tau kau lakukan karena kau mencintai kami dengan sebaik-baiknya. Ayah kami akan selalu belajar dan terus belajar untuk lebih mencintaimu dengan cara kami. Kami menyayangimu selalu dan selamanya ..